Jilid.1, Jilid.2, Jilid.3, Jilid.4 membahas bagaimana proses kerja Mikrokontrol mulai dari saat listrik dicolokkan
sehingga layar bisa nyala mengeluarkan gambar.
Kalau dalam
teknik teve CRT hal ini sama seperti proses kerja mulai dari listrik dicolokkan
sampai Flyback nyembur dan layar CRT bisa menyala.
Kali ini
kita akan bahas masalah proses sinyal gambar VIDEO sehingga Motherboard dapat men-output-kan sinyal gambar
LVDS untuk diumpankan keTcon input. Agar lebih
memudahkan dalam pemahaman, kami buatkan Blok Diagram Utama secara sederhana
pada proses sinyal gambar VIDEO pada Motheboard.
No.1 ANALOG Input.
Analog input
bisa macam2, setiap model bisa berbeda.
Sinyal2
input dari RF antenna, Video Composit
(Y,Cr,Cb) atau Video-in diproses terlebih dahulu oleh bagian VIDEO DECODER
sehingga diperoleh sinyal RGB.
No.2 PC (RGB) Input
Teve tabung
hampir tidak mengenal jenis input ini, yaitu input RGB analog. Melalui input ini teve lcd/led dapat digunakan sebagai monitor PC
Komputer
No.3 A/D Konverter.
Disini
sinyal Analog RGB perlu dirubah dahulu menjadi sinyal RGB Digital sebelum
memasuki proses selanjutnya.
No.4 HDMI
HDMI adalah
merupakan standard komunikasi antar muka data digital untuk peralatan
Audio/Video Digital. Peralatan lain yang memiliki output HDMI dapat disambung
langsung tanpa melalui sirkit A/D Konverter.
No.5 SCALER
Ini
merupakan bagian vital dari proses sinyal gambar digital motherboard sebelum diumpankan
ke panel Lcd.
Dalam teknik
teve Crt, sinyal RGB dapat disambung langsung ke semua jenis tipe Crt. Mau crt
besar atau kecil. Mau crt resolusi rendah maupun resolusi tinggi, semuanya bisa tanpa perlu
perubahan (dikonversi)
Dalam teknik
lcd beda.
Video input
ada macam2 FORMAT dengan resolusi gambar yang berbeda2. Misal ada sinyal video PAL.
NTSC, SECAM, MP4, GAME dll.
Sedang panel
Lcd dibuat dengan resolusi yang berbeda, seperti
HD, FHD, K4
Sinyal video digital RGB input tidak bisa diumpankan langsung ke panel. Masing2 format
mesti dirubah (dikonversi) dulu agar cocok dengan resolusi panel yang digunakan. Itulah fungsi SCALER.
Resolusi
input umumnya lebih rendah dari resolusi panel. Karena itu Scaller kadang
dinamakan juga UpScaler Conversion.
Dibagian ini
pula ASPECT RATIO sinyal gambar video dapat dirubah2 ukuran penampilannya, misalnya gambar teve ukuran 4 : 3 dirubah menjadi ukuran wide 16 :
9 dll.
No.6 RAM
Dalam proses
kerjanya Scaler membutuhkan bantuan ic memori RAM kapasitas tinggi, yang kadang dinamakan
DDR RAM atau SDRAM. Data digital input tidak bisa langsung ditampilkan ke bagian
output. Data input di-tulis terlebih dahulu ke ic RAM selama proses, kemudian
setelah sempurna baru di-baca untuk di-outputkan.
Makin tinggi resolusi gambar, makin besar kapasitas ic RAM yang dibutihkan. RAM ada yang terintregrasi jadi satu secara internal dengan ic Chip. Sedang eksternal RAM kadang
motherboard ada yang pakai hanya satu buah, dan kadang dijumpai ada yang pakai dua buah.
Ic Chip
dengan eksternal RAM saling komunikasi menggunakan beberapa jalur. Kadang
dijumpai salah satu jalur ada yang masalah, seperti R nilai molor, sehingga
mengakibatkan gambar/osd cacat.
No.7 LVDS.
Data gambar bergerak merupakan transfer data yang membutuhkan kecepatan
sangat tinggi. Makin tinggi resolusi gambar makin tinggi kecepatan
transfer data yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan timbulnya berbagai macam
problem antara lain seperti (a) kebutuhan band-width yang lebih banyak, (b)
pemakaian daya listrik yang lebih besar, (c) menimbulkan gangguan noise
frekwensi tinggi.
LVDS atau Low Voltage Differential Signaling adalah merupakan salah satu
teknologi sistim data-tranfering yang mampu menjawab problem-problem
seperti disebutkan diatas.
Karakteristik LVDS adalah :
- Data-transfer dengan kecepatan tinggi
- Amplitude sinyal data kecil, sekitar 200 hingga 300 milivolt
- Kebutuhan daya listrik rendah
- Sedikit menimbulkan noise
- Bekerja pada tegangan sangat rendah rendah
- Menggunakan sepasang kabel yang dipelintir (twisted) dan tidak
menggunakan ground sebagai referensi sinyal
- Data yang dikirim merupakan serial-data, sehingga dapat mengurangi
jumlah kabel konektor
Disini data2 digital RGB dirubah (di-encode) oleh LVDS Transmitter menjadi sinyal data LVDS. Data LVDS merupakan sinyal analog, sehingga dengan osiloskop frekwensi rendah mampu untuk melacak kehadirannya.
Oleh karena itu, nanti proses di modul Tcon data LVDS akan diterima oleh LVDS Receiver dan dirubah kembali (di-decode) menjadi sinyal RGB digital.
BEBERAPA CONTOH KERUSAKAN2 JALUR SINYAL GAMBAR.
Ic Chip dengan eksternal RAM saling komunikasi menggunakan beberapa jalur. Kadang dijumpai salah satu jalur ada yang masalah, seperti ada R nilai molor, sehingga mengakibatkan gambar/osd cacat.
Gambar/OSD cacat kadang bisa juga disebabkan Vcc ic RAM drops.
Jalur data LVDS rusak atau putus sebelah., menyebabkan gambar cara warna, tergantung jalur mana yang putus.
Kerusakan jalur LVDS bisa juga menyebabkan gambar tidak sinkron (roboh), karena disitu juga ada jalur sinkronisasi vertikal/horisontal. Seing dijumpai pada SONY jadul.
Memahami contoh blok motherboard. Maka kita akan tahu bagian mana yang kira bermasalah. Misal input HDMI OK tidak masalah. Sdangkan Input2 yang lain bermasalah. Maka jelas disini kerusakan ada pada bagian DECODER.
Data ic memori Flash juga berperan dalam menentukan sistime kerja Scaler. Oleh karena itu data FW error dapat menyebabakan gambar cacat.
***********************