Senin, 12 Oktober 2020

REPAIR MOTHERBOARD Jilid.2

Sebaiknya baca2 dulu artikel REPAIR MOTHERBOARD Jilid.1

MOTHERBOARD MATI TOTAL atau TIDAK MAU STBY
Apa yang mesti dilakukan jika menjumpai motherboard mati total.
Disini kami hanya membatasi membahas apa2 yang perlu diperikasa sehingga Mikrokontrol siap di Power-on.

Point2 penting yang harus diperiksa secara lengkap adalah dengan memahami urutan kerja Mikrokon mulai saat dicolokkan listrik hingga siap di Power-on :
  • Mikrokon menerima tegangan suply Stby 3.3v dan Vcore 1.2v
  • Mikrokon menerima tegangan HW RESET (Hard Ware reset)
  • Mikrokon membangkitkan  pulsa2 clock sistem dengan bantuan X.tal osilator .
  • Mikrokon berkomunikasi dengan memori SPI Flash lewat jalur sda/scl.
  • Mikrokon siap mndapat perintah dari sistem Input kontrol.
* Ada satu hal lagi yang perlu dingat, karena yang satu ini tidak semua motherboard menggunakannnya, yaitu Mikrokon perlu mendapat input tegangan AC_det.

TEGANGAN STBY

Mikrokon umumnya mendapat 2 macam tegangan suply UN-SWITCH 3.3v dan Vcore 1.2v

  1. 3.3v - Kadang ada yang diperolah langsung dari Psu, ada yg pakai Dc-dc stepdown, ada pula yg pakai LDO. Tegangan dapat diperiksa pd kaki Vcc ic Flash pin-8 atau pada kaki Vcc Remote sensor.
  2. 1.2v - Vcore diperoleh selalu menggunakan Dc-dc stepdown. Sebab disini dibutuhkan amper yang besar ( 3A). 
Tanpa skema sulit menentukan  mana Dc-dc untuk V.core. 
Tapi bisa coba  di cari dengan mencoba mengukur semua Dc-dc yg ada pada saat stby. 
Kalau ketemu 1.2v ya itulah tegangan V.core 
Kalau tetap tetap tidak ketemu, kemungkinan Dc-dc  short. Cek saja semua output Dc-dc yang ada dengan ohm meter. Kalau ketemu salah satu ada yg short, ya itulah kemungkinan besar Dc-dc V.core. Bisa disebabkan karena komponen di jalur output Dc-dc ada yang short, seperti kapasitor output filter, ic Chip, atau ic Dc-dc sendiri yang rusak. 
Vcore drops kadang disebabkan karena ic chip yang rusak.

HW RESET.


Reset perangkat keras atau hard reset sistem komputer adalah operasi perangkat keras yang menginisialisasi ulang komponen perangkat keras inti dari sistem, sehingga mengakhiri semua operasi perangkat lunak saat ini dalam sistem. Ini biasanya, tetapi tidak selalu, diikuti dengan boot sistem ke firmware yang menginisialisasi ulang sisa sistem, dan memulai ulang sistem operasi. Penyetelan ulang perangkat keras adalah bagian penting dari proses penyalaan mikrokon agar siap untuk “power-on”

Reset juga dapat dipicu dengan intervensi langsung melalui tombol reset” yang terdapat pada motherboard

Berbeda teve CRT, Lcd/Led umumnya mendapat tegangan reset aktip “High”. Artinya segera setelah colokan listrik dipasang pin-Reset akan mendapat tegangan “high” sesaat terus hilang.

Tegangan Reset dapat di periksa dengan cara sbb :

  • Pin-Reset dapat diketahui lewat datasheet ic chip yg digunakan.
  • Pasang avo dulu, untuk ukur tegangan pin-Reset.
  • Baru colokan listrik dipasang.
  • Normal akan  muncul tegangan sesaat. Bisa terlihat dengan jarum avo sedikit bergoyang. Untuk selanjutnya setelah teve hidup, normal tegangan pin-reset adalah nol.

Sirkit Reset hanya bisa diketahui dengan cara  lihat skema model bersangkutan. Ada yang pakai ic dan ada yang pakai transitor saja.



X.TAL OSILATOR

Bekerja berosilasi menyediakan pulsa2 clock sistem.

Paling akurat untuk cek kehadiran pulsa2 clock adalah dengan bantuan Osiloskop. Tapi jika tidak ada osiloskop bisa juga, walaupun tidak 100% benar adalah cek kehadiran tegangan2 pada kaki Xtal. Umumnya sekitar 1.25 – 1.75v


KOMUNIKASI DATA DENGAN SPI FLASH
 
Mikrokon komunikasi data dengan ic SPI Flash melalui jalur sda/scl untuk bisa Read & Write data. Kedua jalur ini biasanya ada tegangan sekitar 3v dan harus sama.

Setiap kali setelah colokan listrik dipasang, Mikrokon akan membaca data2 memori SPI Flash dan meng-upload data2 tersebut kedalam sistem memori RAM yg secara internal didalam Mikrokon sendiri. Kalau Mikrokon gagal komunikasi dengan ic SPI Flash atau data FW ic Flash error, maka Mikrokon akan gagal Stby. 

Sebaliknya saat teve dimatikan, Mikrokon akan menulis kembali data2 kedalam ic SPI Flash. Dimana disini kemungkinan data2 telah dirubah, misalnya data Mode gambar, data Mode suara, atau mungkin data Sermod  dll.

Sistem komunikasi dari Mikrokon ke is SPI Flash kadang bisa pula terganggu karena sambungan kurang baik. Atau kadang kalau pakai semacam R jumper nilainya molor.

Problem data error paling sering dijumpai pada Lcd/Led dibanding pada teve CRT, yang menyebabkan Mikrokon gagal berfungsi. Mungkin ini karena data FWnya yang sangat besar dibanding dengan data teve CRT. Sehingga kemungkinan bisa terjadi error lebih besar saat Read atau Re-write.



SISTIM INPUT

Walaupun jarang terjadi, bisa saja Mikrokon tidak mau berfungsi hanya disebabkan karena perintah dari sistim INPUT bermasalah. Perintah input ada 2 sumber, yaitu

  • IR sensor.
  • Key-in.
Paling sering diketemukan kerusakan dibagian ini adalah adanya C smd yang bocor atau short. Kadang juga diketemukan masalah pcb kotor pada jalur2 antara kontrol pcb dengan ic Chip.


AC_DET

Tidak semua model diperlengkapi dengan sirkit AC-det. Sirkit AC_det ada dibagian primer Psu, memonitor tegangan AC input tegangannya sehat atau tidak. Tegangan AC_det di-inputkan dari bagian primer Psu lewat Photocoupler ke bagian sekunder Psu, ……..terus selanjutnya ke Mikrokon. Normal jika AC-det sehat ada tegangan sekitar 3-4v ke Mikrokon.

Jika Mikrokon tidak ada tegangan AC-det maka Mikrokon akan gagal stby.

Boleh dibilang AC_det mirip sirkit protektor tegangan AC-input. Jika tegangan AC-input drops dibawah level tertentu, maka Mikrokon akan mati stby.

Kadang teknisi kalau pusing buat melacak mencari kerusakan pada bagian ini…….terus cari gampangan saja….yaitu memberi tegangan fixed pada pin-AC_det.


Contoh AC_det Sharp Lcd


Kegagalan Mikrokon bisa juga karena kerusakan ic chip atau masalah solderan kaki chip ada yang los kontak.
Chip dengan tanda2 kalau diraba panas. Berarti tidak bisa ditolong kecuali harus ganti chip.



****************