Rabu, 31 Oktober 2018

Memahami fungsi dan kerja Kupingan.


Otak-atik kupingan, akan lebih baik jika kita dikit-dikit memahami fungsi dan kerjanya. Sehingga kalau mau main coba2 ada dasar teorinya yang bisa sedikit membantu.

Kerja panel lcd sebenarnya adalah seperti juga cara kerja sistim scanning pada layar CRT. Gambar tidak terbentuk satu layar penuh begitu saja, tapi ditampilkan garis-pergaris mulai dari garis paling atas layar terus gantian sampi kebawah, sehingga kita melihatnya sebagai satu bidang layar yang menyala penuh. Pertama yang akan dinyalakan adalah garis horisontal yang paling atas, kemudian ganti garis ke-dua, terus garis ke-tiga ……..dan selanjutnya sampai garis yang paling bawah. Kemudian diulang lagi mulai dari atas, semuanya dengan kecepatan yang sangat tinggi.


Lihat blok gambar diatas.
Adalah sebuah contoh ic kupingan yang mempunyai 256 output. Artinya ic ini mampu menyalakan 256 garis secara bergantian mulai dari atas (nomor 001)  sampai kebawah ( nomor 256). Jadi lebih gampangnya dikatakan bahwa ic kupingan kerjanya hampir mirip dengan sebuah kontrol lampu berjalan.



Apa fungsi  DI/O, DO/I, U/D ?
DI/O dan DO/I berfungsi sebagai Input/Output pulsa STV. Artinya jika DI/O berfungsi sebagai Input STV, maka DO/I akan berfungsi sebagai Output STV. Atau juga bisa juga bisa sebaliknya DO/I sebagai input dan DI/O sebagai output. Hal ini dikontrol oleh tegangan “H” atau “L” pada pin-U/D (Shift Direction). Dalam praktek perubahan tegangan ini akan menyebabkan gambar bisa dibolak-balik (inverted), karena ini akan mengontrol arah scanning garis2 horisontal mulai dari atas-kebawah atau sebaliknya dari bawah-keatas.
U/D (Up-Down) kadang dinamakan L/R (Left/Right).

Shift Register merupakan bagian utama sebuah ic Kupingan. Berfungsi mirip kerja control lampu berjalan. Pertama dia akan menyalakan garis yang paling atas, kemudian ganti garis yang kedua, ganti garis yang ke tiga….dan selanjutnya secara berurutan sampai garis yang terachir, kemudian diulang dari awal lagi.

 STV adalah kependekan dari  START PULSE VERTICAL. Nama lain yang kadang digunakan adalah SPV (Start Pulse Vertikal). Pulsa ini mengontrol atau memberi perintah agar Shift Register start pertama kali menyalakan garis nomor 001. Pulsa STV mendapat sinkronisasi dari sinyal Vertikal Sync.



Panel lcd kadang ada yang mempunyai 2 buah kupingan atau lebih. Ini tergantung resolusi vertikal panel tersebut. Misalkan panel menggunakan 2 buah kupingan contoh diatas, maka “resolusi vertikal” panel tersebut adalah 2 x 256 = 512 garis vertikal.
Dalam hal ini cara penyambungan sinyal STV adalah seperti gambar dibawah.
 
Pertama STV memberikan perintah start pada kuping atas. Setelah selesai scanning pada kuping atas, maka ic kuping atas akan mengoutputkan STV untuk memberikan perintah start scanning pada kuping ke dua.
Apa fungsi OE (Output Enable Control) ?
Sistim scanning gambar pada teknologi TV dikenal ada 2 macam, yaitu (1) Sistim Progresive dan (2) Sistim Interleaving). Sistim gambar sistem PAL (yang digunakan di Indonesia) menggunakan Interleving.
  • Sistim progresive melakukan scanning garis secara berurutan mulai dari no 1,2,3…. dst.
  • Sistim interlevaving melakukan scanning mulai dari garis nomor ganjil no 1,3, 5….dst ampai selesai kemudian baru dilanjut scanning nomor genap no 2, 4, 6….dst.
Pulsa OE  digunakan untuk mengatur sistem diatas.
Apa fungsi Level Shifter ?
Level Shifter dibutuhkan untuk penyesuaian dari sirkit dgital yang mempunyai tegangan antara Vcc 3.3v dengan ground. Dengan sirkit Buffer Output yang mempunyai tegangan antara Vgh dan Vgl (yang mempunyai teganagan negatip).
 

Timing pulsa2 Kupingan.


 
 
 
*******************
 
 





 

Kamis, 25 Oktober 2018

Trik mengganti lampu BL Sony 32 protek kedip 6x


Sony 32 protek lampu BL dengan kode kedip 6x.
BL Inverter pakai BD9397.
Cek secara visual semua lampu BL nyala sepertinya tidak ada yang bermasalah….tapi kenapa tetap protek juga?
Biasanya kalau langsung ganti satu set BL baru ( terdiri dari 3 batang @ isi 8 lampu)…….maka problem akan terselesaikan.

Bagaimana kalau pakai sistim cangkok?
Agar tidak perlu ganti satu set.

Ini adalah trik yang kami gunakan untuk jika pengin pakai sistim cangkok, tidak perlu ganti satu set.
Perlatan yang diperlukan adalah sebuah BL tester yang diperlengkapi dengan "voltmeter digital" agar bisa terbaca jika ada perbedaan tegangan nol-koma.

Tester yang kami gunakan adalah seperti gambar ini.
 
 

Pertama test masing2  batang lampu led dengan led tester………..maka hasil pengukuran tegangan pasti tidak sama. Hal inilah yang menyebabakan protek BL.
Pengukuran dengan tester yang kami punya tersebut, untuk batang BL yang normal adalah 21.3v

Batang BL yang masalah akan menunjukkan tegangan yang lebih besar…..misalnya berubah menjadi 21.5v. Batang BL yang bermasalah disebabkan karena ada satu atau dua buah lampu BL yang bermasalah.

Hal ini dapat diselesaikan dengan mencari lampu mana yang bermasalah.
Sebuah Lampu BL yang normal kalau diukur dengan contoh tester, tegangan akan menunjukkan 2.9v. Kalau tegangan terukur lebih besar dari 2.9v, maka ini menunjukkan bahwa lampu BL tersebut bermasalah……dan perlu diganti.

Lampu BL yang rusak tidak dapat diganti dengan sembarang lampu BL.
Cari lampu BL ….yang jika sebuah lampu diukur dengan tester juga menunjukkan tegangan yang sama, yaitu 2.9v

 

Ini adalah salah satu contoh tipe batang lampu BL yang cocok untuk pengganti.
 
 

Pengalaman,…….jika ke-tiga buah batang lampu BL tegangannya berubah naik semua tetapi nilainya semua sama…..misalnya semua berubah terukur menjadi 21.5v……..maka tidak akan terjadi protek.

 Kesimpulan Sony dengan Inverter BD9397 akan protek jika tegangan ke-tiga batang lampu BL salah satu ada yang tidak sama. Kecuali itu kadang bisa menyebabkan ic Inverter menjadi panas……dan kadang timbul suara berderik.

 
Catatan :
Alat ukur BL tester merupakan alat yang tidak terkalibrasi dengan suatu standard. Oleh karena itu jika digunakan alat tester yang lain……..maka tegangan yang terukur ada kemungkinan bisa sedikit berbeda.
 
 
 
 
 
 
 
************************