Rabu, 21 Oktober 2020

REPAIR MOTHERBOARD Jilid.5

Jilid.1, Jilid.2, Jilid.3, Jilid.4 membahas bagaimana proses kerja Mikrokontrol mulai dari saat listrik dicolokkan sehingga layar bisa nyala mengeluarkan gambar.  
Kalau dalam teknik teve CRT hal ini sama seperti proses kerja mulai dari listrik dicolokkan sampai Flyback nyembur dan layar CRT bisa menyala.

Kali ini kita akan bahas masalah proses sinyal gambar VIDEO sehingga Motherboard dapat men-output-kan sinyal gambar LVDS untuk diumpankan keTcon input. Agar lebih memudahkan dalam pemahaman, kami buatkan Blok Diagram Utama secara sederhana pada proses sinyal gambar VIDEO pada Motheboard.


No.1  ANALOG Input.

Analog input bisa macam2, setiap model bisa berbeda.
Sinyal2 input dari RF antenna,  Video Composit (Y,Cr,Cb) atau Video-in diproses terlebih dahulu oleh bagian VIDEO DECODER sehingga diperoleh sinyal RGB.
 

No.2  PC (RGB) Input

Teve tabung hampir tidak mengenal jenis input ini, yaitu input RGB analog.  Melalui input ini  teve lcd/led dapat digunakan sebagai monitor PC Komputer
 

No.3  A/D Konverter.

Disini sinyal Analog RGB perlu dirubah dahulu menjadi sinyal RGB Digital sebelum memasuki proses selanjutnya.
 

No.4 HDMI

HDMI adalah merupakan standard komunikasi antar muka data digital untuk peralatan Audio/Video Digital. Peralatan lain yang memiliki output HDMI dapat disambung langsung tanpa melalui sirkit A/D Konverter.
 

No.5  SCALER

Ini merupakan bagian vital dari proses sinyal gambar digital motherboard sebelum diumpankan ke panel Lcd.
Dalam teknik teve Crt, sinyal RGB dapat disambung langsung ke semua jenis tipe Crt. Mau crt besar atau kecil. Mau crt resolusi rendah maupun resolusi tinggi, semuanya bisa tanpa perlu perubahan (dikonversi)
 
Dalam teknik lcd beda.
Video input ada macam2 FORMAT dengan resolusi gambar yang berbeda2. Misal ada sinyal video PAL. NTSC, SECAM, MP4, GAME dll.
Sedang panel Lcd dibuat dengan resolusi yang berbeda, seperti HD, FHD, K4


Sinyal video digital RGB input tidak bisa diumpankan langsung ke panel. Masing2 format mesti dirubah (dikonversi) dulu agar cocok dengan resolusi panel yang  digunakan. Itulah fungsi SCALER.
Resolusi input umumnya lebih rendah dari resolusi panel. Karena itu Scaller kadang dinamakan juga UpScaler Conversion.

Dibagian ini pula  ASPECT RATIO sinyal gambar video dapat dirubah2 ukuran penampilannya, misalnya gambar teve  ukuran 4 : 3 dirubah menjadi ukuran wide 16 : 9 dll.

No.6 RAM

Dalam proses kerjanya Scaler membutuhkan bantuan  ic memori RAM kapasitas tinggi, yang  kadang dinamakan DDR RAM atau SDRAM. Data digital input tidak bisa langsung ditampilkan ke bagian output. Data input di-tulis terlebih dahulu ke ic RAM selama proses, kemudian setelah sempurna baru  di-baca untuk di-outputkan.

Makin tinggi resolusi gambar, makin besar kapasitas ic RAM yang dibutihkan. RAM ada yang terintregrasi jadi satu secara internal dengan ic Chip. Sedang eksternal RAM kadang motherboard ada yang pakai hanya satu buah, dan kadang dijumpai ada yang pakai dua buah.

Ic Chip dengan eksternal RAM saling komunikasi menggunakan beberapa jalur. Kadang dijumpai salah satu jalur ada yang masalah, seperti R nilai molor, sehingga mengakibatkan gambar/osd cacat. 

 

No.7  LVDS.
Data gambar bergerak merupakan transfer data yang membutuhkan kecepatan sangat tinggi. Makin tinggi resolusi gambar  makin tinggi kecepatan transfer data yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan timbulnya berbagai macam problem antara lain seperti (a) kebutuhan band-width yang lebih banyak, (b) pemakaian daya listrik yang lebih besar, (c) menimbulkan gangguan noise frekwensi tinggi.

LVDS atau Low Voltage Differential Signaling adalah merupakan salah satu teknologi sistim data-tranfering yang mampu menjawab  problem-problem seperti disebutkan diatas.

Karakteristik LVDS adalah  :

  • Data-transfer dengan kecepatan tinggi
  • Amplitude sinyal data kecil, sekitar 200 hingga 300 milivolt
  • Kebutuhan daya listrik rendah
  • Sedikit menimbulkan noise
  • Bekerja pada tegangan sangat rendah rendah
  • Menggunakan sepasang kabel yang dipelintir (twisted) dan tidak menggunakan ground sebagai referensi sinyal
  • Data yang dikirim merupakan serial-data, sehingga dapat mengurangi jumlah kabel konektor

Disini data2 digital RGB dirubah (di-encode) oleh LVDS Transmitter menjadi sinyal data LVDS. Data LVDS merupakan sinyal analog, sehingga dengan osiloskop frekwensi rendah mampu untuk melacak kehadirannya. 

Oleh karena itu, nanti proses di modul Tcon data LVDS akan diterima oleh LVDS Receiver dan dirubah kembali (di-decode) menjadi sinyal RGB digital.




BEBERAPA CONTOH KERUSAKAN2 JALUR SINYAL GAMBAR.

Ic Chip dengan eksternal RAM saling komunikasi menggunakan beberapa jalur. Kadang dijumpai salah satu jalur ada yang masalah, seperti ada R nilai molor, sehingga mengakibatkan gambar/osd cacat. 

Gambar/OSD cacat kadang bisa juga disebabkan Vcc ic RAM drops.

Jalur data LVDS rusak atau putus sebelah., menyebabkan gambar cara warna, tergantung jalur mana yang putus. 

Kerusakan jalur LVDS bisa juga menyebabkan gambar tidak sinkron (roboh), karena disitu juga ada jalur sinkronisasi vertikal/horisontal. Seing dijumpai pada SONY  jadul.

Memahami contoh blok motherboard. Maka kita akan tahu bagian mana yang kira bermasalah. Misal input HDMI OK tidak masalah. Sdangkan Input2 yang lain bermasalah. Maka jelas disini kerusakan ada pada bagian DECODER.

Data ic memori Flash  juga berperan dalam menentukan sistime kerja Scaler. Oleh karena itu data FW error dapat menyebabakan gambar cacat.


***********************