- Mikrokon menerima tegangan suply Stby 3.3v dan Vcore 1.2v
- Mikrokon menerima tegangan HW RESET (Hard Ware reset)
- Mikrokon membangkitkan pulsa2 clock sistem dengan bantuan X.tal osilator .
- Mikrokon berkomunikasi dengan memori SPI Flash lewat jalur sda/scl.
- Mikrokon siap mndapat perintah dari sistem Input kontrol.
TEGANGAN STBY
Mikrokon umumnya mendapat 2 macam tegangan suply UN-SWITCH 3.3v dan Vcore 1.2v
- 3.3v - Kadang ada yang diperolah langsung dari Psu, ada yg pakai Dc-dc stepdown, ada pula yg pakai LDO. Tegangan dapat diperiksa pd kaki Vcc ic Flash pin-8 atau pada kaki Vcc Remote sensor.
- 1.2v - Vcore diperoleh selalu menggunakan Dc-dc stepdown. Sebab disini dibutuhkan amper yang besar ( 3A).
HW RESET.
Reset perangkat keras atau hard reset sistem komputer adalah operasi
perangkat keras yang menginisialisasi ulang komponen perangkat keras inti dari
sistem, sehingga mengakhiri semua operasi perangkat lunak saat ini dalam
sistem. Ini biasanya, tetapi tidak selalu, diikuti dengan boot sistem ke
firmware yang menginisialisasi ulang sisa sistem, dan memulai ulang sistem
operasi. Penyetelan ulang perangkat keras adalah
bagian penting dari proses penyalaan mikrokon agar siap untuk
“power-on”
Reset juga dapat dipicu dengan intervensi langsung melalui
“tombol reset” yang
terdapat pada motherboard
Berbeda teve CRT, Lcd/Led umumnya mendapat tegangan reset aktip “High”. Artinya segera setelah colokan listrik dipasang pin-Reset akan mendapat tegangan “high” sesaat terus hilang.
Tegangan Reset dapat di periksa dengan cara sbb :
- Pin-Reset dapat diketahui lewat datasheet ic chip yg digunakan.
- Pasang avo dulu, untuk ukur tegangan pin-Reset.
- Baru colokan listrik dipasang.
- Normal akan muncul tegangan sesaat. Bisa terlihat dengan jarum avo sedikit bergoyang. Untuk selanjutnya setelah teve hidup, normal tegangan pin-reset adalah nol.
Sirkit Reset hanya bisa diketahui dengan cara lihat skema model bersangkutan. Ada yang pakai ic dan ada yang pakai transitor saja.
X.TAL OSILATOR
Bekerja berosilasi menyediakan pulsa2 clock sistem.
Setiap kali setelah colokan listrik dipasang, Mikrokon akan membaca data2 memori SPI Flash dan meng-upload data2 tersebut kedalam sistem memori RAM yg secara internal didalam Mikrokon sendiri. Kalau Mikrokon gagal komunikasi dengan ic SPI Flash atau data FW ic Flash error, maka Mikrokon akan gagal Stby.
Sebaliknya saat teve dimatikan, Mikrokon akan menulis kembali data2 kedalam ic SPI Flash. Dimana disini kemungkinan data2 telah dirubah, misalnya data Mode gambar, data Mode suara, atau mungkin data Sermod dll.
Sistem komunikasi dari Mikrokon ke is SPI Flash kadang bisa pula terganggu karena sambungan kurang baik. Atau kadang kalau pakai semacam R jumper nilainya molor.
Problem data error paling sering dijumpai pada Lcd/Led dibanding pada teve CRT, yang menyebabkan Mikrokon gagal berfungsi. Mungkin ini karena data FWnya yang sangat besar dibanding dengan data teve CRT. Sehingga kemungkinan bisa terjadi error lebih besar saat Read atau Re-write.
Walaupun jarang terjadi, bisa saja Mikrokon tidak mau berfungsi hanya disebabkan karena perintah dari sistim INPUT bermasalah. Perintah input ada 2 sumber, yaitu
- IR sensor.
- Key-in.
AC_DET
Tidak semua model diperlengkapi dengan sirkit AC-det. Sirkit AC_det ada dibagian primer Psu, memonitor tegangan AC input tegangannya sehat atau tidak. Tegangan AC_det di-inputkan dari bagian primer Psu lewat Photocoupler ke bagian sekunder Psu, ……..terus selanjutnya ke Mikrokon. Normal jika AC-det sehat ada tegangan sekitar 3-4v ke Mikrokon.
Boleh dibilang AC_det mirip sirkit protektor tegangan AC-input. Jika tegangan AC-input drops dibawah level tertentu, maka Mikrokon akan mati stby.
Kadang teknisi kalau pusing buat melacak mencari kerusakan pada bagian ini…….terus cari gampangan saja….yaitu memberi tegangan fixed pada pin-AC_det.